Laman

Ushul Tafsir 1 : Pendahuluan Ushul Tafsir

Posted on | By Ryper | In

Salah satu ilmu yang harus dipahami oleh seorang hamba Allah, seorang yang menganggap dirinya adalah seorang muslim, seorang yang meyakini kebenaran al-qur’an adalah ilmu ushul tafsir.

Ilmu ini mempunyai kedudukan yang sangat agung disisi Allah ta’ala, dan mempunyai manfaat yang sangat banyak, yang dapat membantu seorang hamba untuk dapat merenungkan firman-firman Allah ta’ala dan mentadaburinya, sehingga diharapkan dengan mempelajari ilmu ini, ia akan senantiasa berada dalam hidayah Allah ta’ala.
Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ُُُخَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآَنَ وَعَلَّمَه

“sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-qur’an dan mengajarkannya”



Syaikh As-sa’di mengatakan dalam bukunya Qowaidul hisan, bahwasanya ilmu ushul tafsir merupakan ilmu yang paling tinggi, seutama-utamanya ilmu, sewajib-wajibnya ilmu dan ilmu yang paling dicintai oleh Allah yang harus dipelajari oleh seorang hamba diantara ilmu-ilmu lainnya. Hal ini karena Allah telah memerintahkan kita untuk merenungkan, mentadaburi al-qur’an, memikirkan makna yang terkandung di dalamnya serta mencari hidayah dengan ayat-ayat alqur’an, sehingga Allah memuji orang-orang yang mempelajarinya serta menempatkannya pada kedudukan yang tinggi.

Dari hal ini, hendaknya kita berusaha untuk mempelajari ilmu ini, karena ilmu ini membahas mengenai al qur’an, cara bagaimana memahami dan mentadabburinya, dimana al qur’an adalah landasan dari segala ilmu dan asas agama. oleh karenanya, ketika seseorang dapat memahaminya dan mengamalkannya dengan benar, maka al qur’an akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat nanti. Dimana hal ini disebutkan dalam sebuah hadist.


الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

“Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata,’Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafaat kepadanya’. Dan Al-Qur’an pula berkata,’Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda, ‘Maka syafaat keduanya diperkenankan.’” (HR. Ahmad, Hakim, Thabrani, periwayatnya shahih sebagaimana dikatakan oleh Al Haytsami dalamMujma’ul Zawaid)

Di dalam kaidah fiqih, para ulama menyebutkan

مَا لاَ يَتِمٌّ الْوَاجِبُ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ

“Apa yang tidak sempurna suatu kewajiban kecuali dengannya maka ia juga hukumnya wajib.”

Dari kaidah ini, ketika dikatakan mempelajari al-qur’an adalah suatu kewajiban, dan tidaklah sempurna mempelajari al-qur’an tanpa adanya ushul taafsir, maka mempelajari ushul tafsir juga merupakan suatu kewajiban.

Dengan mengetahui hal ini, marilah kita bersama-sama mempelajari ilmu ushul tafsir ini, sebagai bekal kita untuk memahami al-qur’an, dalam upaya memahami agama islam dan mendekatkan diri kepada Allah ta'ala. Jangan sampai kita seperti orang-orang yang lantang dalam urusan agama, bermudah-mudahan dalam menafsirkan al-qur’an, seenaknya memahami al-qur’an, padahal mereka tidak mengetahui ilmunya, sehingga mereka termasuk orang-orang yang sesat dan termasuk orang-orang yang mendustakan Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

“Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya dia mengambil tempat duduknya di neraka.” (HR. Bukhari & Muslim)

Adapun buku yang akan dibahas dalam mempelajari ilmu ini adalah buku yang berjudul “Qowa’idul hisan Almuta’alliqotu bi tafsiiril qur’an” oleh Syaikh abdurrohman bin naashir bin Abdullah as-sa’di.

Semoga Allah senantiasa memberi hidayah kepada kita dan kemudahan di dalam memahami agamanya.

Comments (0)

Posting Komentar