Laman

Bahasa Arab 15 : Pembagian fi’il menurut bangunannya

Posted on | By Ryper | In

Perhatikan gambar berikut :

Photobucket

Fi’il menurut bangunannya terdiri dari 2, yaitu :

 - Fi’il shohih (اَلْفِعْلُ الصَّحِيْحُ)
Adalah fi’il yang susunan hurufnya terdiri dari huruf selain dari huruf illat (ا,و,ي)


- Fi’il mu’tal (الفِعْلُ المُعْتَلُّ)
Adalah kebalikan fi’il shohih



Adapun fi’il shohih terbagi lagi menjadi 3 bagian, yakni :

- Fi’il mahmuuz (مَهْمُوْزٌ)
Adalah fi’il shohih yang salah satu hurufnya adalah hamzah
Contoh:

سَأَلَ (sa ala)=bertanya

قَرَأَ (qoro a)= membaca

- Fi’il mudo’af (مُضَعَّفٌ)
Adalah fi’il shohih yang huruf kedua dan ketiganya adalah sejenis.
Contoh :

مَدَّ (madda)=memanjangkan

عَضَّ (‘adhdho)= menggigit

فَرَّ (faro)=berlari

- Fi’il saalim (سَالِمٌ)
Adalah fi’il shohih selain mahmuz dan mudho’af
Contoh :

سَمِعَ (sami’a)=mendengar

فَتَحَ (fataha)=membuka



Sedangkan fi’il mu’tal terbagi menjadi 5, yakni

- Mitsaal (مِثَالٌ)
Adalah fi’il yang kata kerja pertamanya dimulai dengan huruf illat (wau/ya).
Contoh :

وَعَدَ (wa’ada)=berjanji

وَثَبَ (watsaba)=melompat

يَسَرَ (yasaro)=memudahkan

- Ajwaf (أَجْوَفٌ)
Adalah fi’il yang huruf keduanya merupakan huruf illat (wau/ya).
Contoh :

خَافَ (khoofa) asalnya خَوَفَ (khowafa)=takut

سَارَ (saaro) asalnya سَيَرَ (sayaro)=berjalan

- Naaqish (نَاقِصٌ)
Adalah fi’il yang huruf terakhirnya terdiri dari huruf illat (wau/ya)
Contoh :

رَضِيَ (rodhiya)=rela
غَزَا (gozaa) asalnya غَوَزَ (gowaja)=perang

- Lafiif (لََفِيْفٌ)
Adalah fi’il yang huruf pertama dan terakhirnya adalah huruf illat (wau/ya).
Contoh :

وَقَى (waqo)=memelihara

وَجِيَ (wajiya)=gembira

- Multawi (مُلْتَوِي)
Adalah fi’il yang huruf kedua dan akhirnya adalah huruf illat (wau/ya)
Contoh:

شَوَى (syawa)=memanggang

قَوِيَ (qowiya)=kuat


Maksud dari penjelasan fi’il-fi’il yang ada baik fi’il menurut susunannya, bangunannya, dll adalah untuk mengetahui perubahan fi’il yang disebut dengan shorof.
Karena setiap kata dari fi’il tersebut mempunyai shorof (tashrif) yang berbeda-beda, terutama pada fi’il yang mu’tal, jika tidak diketahui asal katanya, sangat sulit untuk merubahnya (mentashrif)

Comments (1)

good

Posting Komentar