Laman

Ushul Tafsir 2: Metode memahami Al-qur'an

Posted on | By Ryper | In

Untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, pastinya ditempuh dengan menelurusi jalan-jalannya, yang tidak lain adalah pintu-pintu keberhasilan itu sendiri. Orang yang ingin menjadi dokter spesialis, maka ia harus memasuki pintu kedokteran, begitu pula ketika ia ingin sukses dalam usahanya, hendaknya ia mengetahui pintu-pintu yang dapat menunjukinya jalan kesuksesan. Allah ta’ala berfirman

وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya, dan bertaqwalah kepada Allah agar kalian termasuk orang-orang yang beruntung”.( Al Baqoroh : 189 )

Syaikh Abdurrahman As-sa’di memaknai rumah disini dengan kata yang umum, yang mencakup segala hal yang diinginkan oleh manusia, sehingga tidak ada hal yang dapat mengantarkan seseorang untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, melainkan melalui pintu-pintu tersebut, yang tentunya dirahmati oleh Allah ta’ala. Dan ketika seseorang yang menempuh suatu jalan dan memasuki pintu-pintu yang mengantarkan pada sesuatu yang diinginkan, maka ia pasti akan berhasil dan sukses.



Salah satu pintu yang harus ditempuh seseorang untuk memahami al-qur’an adalah sebagaimana pintu yang dilalui oleh para sahabat, dimana para sahabat di dalam menafsirkan al-qur’an, mereka membaca kurang lebih 10 ayat, dan tidaklah mereka melanjutkan ke ayat berikutnya melainkan mereka sudah mengetahui apa yang terkandung di dalam ayat tersebut, baik berupa iman, ilmu atau amal. Jika mereka mendapatkan sesuatu yang berupa hukum, maka mereka tunduk atas apa yang diperintahkan dan dilarang. Mereka mencocokkannya ke dalam kehidupan mereka sehari-hari, kemudian mengoreksi diri-diri mereka, apakah termasuk orang-orang yang beramal dengan apa yang disebutkan al-qu’ran ataukah tidak. Kemudian ketika mereka telah mengamalkan apa yang mereka ketahui, mereka memikirkan bagaimana cara agar mereka senantiasa tetap dan istiqomah dalam melaksanakannya. namun jika mereka belum termasuk orang yang mengamalkan atas apa yang mereka ketahui, mereka memikirkan bagaimana mewujudkan apa yang kurang dan bagaimana menyelamatkan diri mereka dari hal-hal yang membahayakan.


Dari hal ini, ketika seseorang mengamalkan apa yang dilakukan oleh para sahabat, dan menempuh pintu yang telah ditempuh oleh para sahabat, maka akan terbukalah ilmu tafsir baginya dan bertambahlah ilmunya. Dan cukuplah cara yang dipraktekkan oleh para sahabat sebagai upaya di dalam memahami dan menafsirkan al-qur’an, yang tentunya setelah ia mengetahui ilmu tafsir dan pemahaman bahasa arab yang baik.

Sehingga dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, cara terbaik untuk mempelajari al-qur’an adalah dengan lurusnya niat dan senantiasa berusaha untuk mengamalkan dan belajar sebagaimana para sahabat belajar, sehingga ketika ia berniat dan beramal sesuai dengan apa yang dilakukan para sahabat, mempunyai kesungguhan di dalam mengamalkannya, serta mempunyai kemampuan bahasa arab yang baik, maka ia akan mendapatkan taufik, dibukakan ilham dan ilmu pengetahuan oleh Allah ta’ala atas ayat yang telah ia baca.

Comments (1)

Jazakumullahu khoiron

Posting Komentar