Laman

Bahasa Arab 13 : Fi’il laazim dan fi’il Muta’addi

Posted on | By Ryper | In

Pelajaran sebelumnya kita membahas fi’il dipandang dari sudut subjeknya.
Adapun fi’il menurut objeknya juga terbagi menjadi 2, yaitu :

- Fii’il laazim          (الْفِعْلُ اللَّازِمُ)
- Fi’il muta’addi     (الْفِعْلُ الْمُتَعَدِّى)

1. Fi’il laazim

Adalah fi’il yang tidak membutuhkan objek.

Contoh :

قَامَ        (qooma)=berdiri

حَضَرَ   (hadoro)=hadir

جَلَسَ    (jalasa)=duduk

Contoh dalam kalimat :



جَاءَ مُحَّمَدٌ (jaa a muhammadun)= Muhammad datang

Kalimat di atas tidak membutuhkan objek, dan ini sama halnya dengan bahasa Indonesia, kata berdiri, datang atau duduk memang tidak membutuhkan objek.

2. Fi’il muta’addi

Adalah fi’il yang membutuhkan satu objek atau dua objek.

Contoh yang membutuhkan satu objek :

كَتَبَ     (kataba)=menulis

ضَرَبَ  (dhoroba)=memukul

نَصَرَ    (nashoro)=menolong

Contoh dalam kalimat

كَتَبَ مُحَمَّدٌ الرِّسَالَةَ (kataba muhammadun arrisalata)= Muhammad menulis surat

Contoh fi’il yang membutuhkan dua objek :

عَلَّمَ     (‘allama)=mengajarkan

أَعْطَي (a’tho)=memberi

كَسَا    (kasaa)=memakaikan

Contoh dalam kalimat

واتَّخَذَ اللهُ إِبْرَاهِيْمَ خَلِيْلا
(wattakhodzallaahu ibrohiima kholiila)= dan Allah menjadikan ibrohim sebagai kholil

Jika kita melihat kata-kata yang dipakai, baik yang tidak membutuhkan objek, atau membutuhkan objek satu atau dua, bisa kita nalar dengan bahasa indonesia kita, sehingga untuk menentukan dia butuh satu objek atau dua objek, bisa kita ketahui dengan logika kita.

Lalu, adakah cara untuk membuat fi’il laazim menjadi fi’il muta’adi, layaknya fi’il ma’lum menjadi majhul??
Jawabannya “ada” dan inilah salah satu uniknya bahasa arab, kata dasarnya bisa sama, tapi artinya bisa berbeda-beda.

Caranya

1. Dengan menambahkan hamzah (أ) di depan kata sehingga membentuk pola (أَفْعَلَ=af’ala)

Contoh :

خَرَجَ   (khoroja)=keluar     menjadi    أَخْرَجَ (akhroja)=mengeluarkan

دَخَلَ    (dakhola)=masuk    menjadi     أَدْخَلَ (adkhola)=memasukkan

2. Dengan menasdidkan ‘ain fi’ilnya menjadi فَعَّلَ (fa’ ‘ala)

Contoh :

حَسُنَ (hasuna)= bagus      menjadi     حَسَّنَ (hassana)=membaguskan

خَرَجَ (khoroja)=keluar     menjadi     خَرَّجَ (khorroja)=mengeluarkan

3. Dengan menambahkan huruf jer pada objeknya.

Contoh :

ذَهَبَ اللهُ بِنُوْرِهِمْ (dzahaballaahu binuurihim)=Allah menghilangkan cahaya mereka

جِئْتُ بِحَسَنٍ       (ji’tu bihasanin)=aku datang dengan hasan


Demikianlah cara mengubah fi’il laazim menjadi muta’addi, yang ternyata hanya menambahkan satu huruf saja sudah merubah makna dan jenis dari fi’ilnya. Inilah salah satu alasan mempelajari bahasa arab dapat mencegah seseorang menjadi salah ucap (lahn).

Comments (0)

Posting Komentar