Maf’ul liajlih adalah isim manshub yang disebutkan setelah
adanya pekerjaan, sebagai alasan kenapa pekerjaan itu ada.
Misal
Firman Allah ta’ala
وَ
لاَ تَقْتُلُوْا أَوْلاَدَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلاَقٍ
Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut
menjadi miskin (Surat Al-Isra: 31)
Kata خَشْيَةَ merupakan isim manshub dengan
fathah karena isim mufrad sebagai maf’ul liajlih.
Contoh lain
صَلَّيْتُ اِبْتِغَاءَ وَجْهِ
اللهِ
Aku shalat karena mengharap wajah (ridho) Allah Ta'ala
Kata اِبْتِغَاءَ adalah isim manshub dengan fathah
karena isim mufrad sebagai maf’ul liajlih
Dari contoh-contoh di atas, dapat kita ketahui bahwa maf’ul
liajlih merupakan isim yang berfungsi sebagai hal yang melatarbelakangi
terjadinya suatu perbuatan. "Karena ini saya jadi begini" atau "sebab ini saya jadi
begitu".
Untuk memudahkan dalam menentukan apakah suatu isim
merupakan maf’ul liajlih, maka perlu diketahui beberapa kaidah berikut:
- Maf’ul liajlih harus berupa
masdar
- Maf’ul liajlih harus
merupakan perbuatan-perbuatan yang berhubungan dengan hati, semisal, takut,
benci, cinta dll
- Maf’ul liajlih digunakan
sebagai sebab terjadinya perbuatan.
- Maf’ul liajlih dapat dicari dengan menggunakan
kata tanya “mengapa?”. Seperti dalam contoh, “mengapa saya shalat? Karena mengharap
ridho Allah”
Diantara contoh-contoh perbuatan hati dalam bahasa arab
أَفْعَالُ الْقُلُوْبِ :
خَوْفًا = takut
رَجَاءً =harap
رَحْمَةً = rahmat
إِحْتِرَامًا = hormat
حُبًّا = cinta
بُغْضًا = benci
حَيَاءً = malu
حَسَدًا = hasad
حُزْنًا = sedih
Latihan: Tentukan
isim yang berkedudukan sebagai maf’ul liajlih dari kalimat berikut!
1.
]وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ
مَرْضَاتِ اللهِ[ البقرة 207
2. (كُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنِ الشَّرِ مَخَافَةً أَنْ
يُدْرِكَنِى)
3. (وَ سَكَتَ عََنْ أَشْيَاءَ رَحْمَةً لَكُمْ غَيْرَ
نِسْيَانٍ)
4. ]يَجْعَلُوْنَ أَصَابِعَهَمْ فِي ءَاذَانِهِمْ مِنَ
الصَّوَاعِقِ حَذَرَ المَوْتِ[ البقرة 19
5. زُرْتُ عَلِيًّا حُبَّا لَهُ
terima kasih. sangat bermafaat dan membantu