Bahasa Arab 26 : Tawabi' - Na'at
Posted on Ryper | In Bahasa Arab Dasar
| By
Tawabi adalah isim yang mengikuti isim sebelumnya dalam I’rob
Jenis tawabi ada 4, yaitu
Na’at (sifat)
Badal (pengganti)
Taukid (penegas)
Athof (penghubung)
Pada kesempatan ini, kita hanya cukupkan dalam membahas na’at.
Na’at (sifat)
Na’at adalah jenis tawabi yang disebutkan untuk menjelaskan sifat dari isim syang disifati. Sehingga fungsi dari na’at adalah untuk menerangkan sifat dari isim yang disifati.
Contoh :
وَلَعَبْدٌ مُُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ
(wa la’abdun mu`minun khoirun men musyrikin)
Dan sungguh hamba yang mukmin lebih baik dari orang musyrik
Kata وَلَعَبْدٌ marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai mubtada.
Kata مُُؤْمِنٌ marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai na’at.
Kata خَيْرٌ marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai khobar.
مَرَرْتُ بِرَجُلٍ كَرِيْمٍ
(marortu bi rojulin kariimin) aku berpapasan dengan laki-laki yang terhormat
Kata كَرِيْمٍ majrur dengan kasroh, isim mufrod sebagai na’at
إِشْتَرَيْتُ كِتَابًا جَدِيْداً
(isytaroitu kitaaban jadiidan) aku memebeli kitab yang baru
Kata جَدِيْداً manshub dengan fathah, isim mufrod sebagai na’at.
Catatan
- Na’at atau sifat, mengikuti isim sebelumnya dalam 4 hal, yaitu
Dalam I’robnya, contoh :
الْكِتَابُ الْجَدِيْدُ
(alkitaabu aljadiidu)= kitab yang baru
رَأََيْتُ كِتَابًا جَدِيْدًا
(roaitu kitaaban jadiidan)= aku melihat kitab yang baru
Dalam jenisnya (mudzakkar atau muannats), contoh :
اَلرَّجُلُ الصَّالِحُ
(arrojulu ashshoolihatu)=laki-laki yang sholeh
اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
(almar`atu ashsholihatu)=wanita yang sholehah
Dalam bilangannya (mufrod, mutsanna atau jamak),contoh :
رَجُلٌ صَالِحٌ
(rojulun sholihun)=laki-laki yang sholeh
رَجُلاَنِ صَالِحَانِ
(rojulaani sholihaani)= dua laki-laki yang sholeh
رِجَالٌ صَالِحُوْنَ
(rijaalun sholihuuna)=banyak laki-laki yang sholeh
Dalam nakiroh atau ma’rifatnya, contoh :
اَلْمَسْجِدُ الْكَبِيْرُ (almasjidu alkabiiru)=masjid yang besar
مَسْجِدٌ كَبِيْرٌ (masjidun kabiirun)=masjid yang besar
- Setiap jumlah yang terletak setelah isim nakiroh, maka jumlah tersebut adalah na’at
Contoh :
جَنَّاتٍ تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهَارُ
(jannaatin tajrii min tahtihal anhaaru)
surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai
Jumlah fi’liyah تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهَار merupakan na’at dari kata جَنَّاتٍ, sehingga diartikan “surga yang”.
- Jika isim yang disifati berupa isim jamak yang tidak berakal, maka na’at boleh berupa mufrod muannats atau jamak muannats.
Contoh :
اَلْجِبَالُ الْعَالِيَةُ (aljibaalu al’aaliyatu)=gunung-gunung yang tinggi
اَلْجِبَالُ الْعَالِيَاتُ(aljibaalu al’aaliyaatun)=gunung-gunung yang tinggi
Latihan
Benarkan yang salah !
wah tulisannya OK juga nih....
Aq minta ijin dipake buat referensi yah.
يبارك الله العلم الكاتب والقارئ لهذه الورقة
makasih yah atas nota ini .. byk aq dapat dr pmbljrn ini .. syuran skli lg .. ^_^