Laman

Bahasa Arab 29: Tawabi-Taukid

Posted on | By Ryper | In

Alhamdulillah, setelah sekian lama vakum, kita akan memulai kembali pembahasan yang tertunda.
Pada pembahasan sebelumnya kita telah mempelajari diantara jenis-jenis tawabi, yakni athof, badal dan na’at. Dan sekarang kita akan membahas jenis tawabi terakhir, yaitu taukid.

Pengertian Taukid
Taukid adalah kata penegasan yang memberikan penekanan akan sesuatu yang ingin disampaikan. Dalam istilah bahasa Indonesia, kata taukid bisa berupa kata “sungguh” atau “benar-benar”.
Dalam istilah bahasa arab, taukid merupakan tawabi (pengikut) yang disebutkan setelah kata yang ingin ditekankan, yang digunakan untuk menghilangkan keraguan dari pendengar.
Contoh:

وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا
(wajaa`a robbuka wal malaku shoffan shoffan)
Tuhanmu datang sedangkan malaikat dalam keadaan bershaf-shaf.


صَفًّا yang terakhir, manshub dengan fathah sebagai taukid.
Dari arti dalam bahasa indonesia, kata shoffan yang terakhir, sepertinya tidak memberikan pengaruh terhadap pemahaman makna. Akan tetapi ketika kita mengetahui bahwa shoffan yang terakhir adalah taukid, maka kita tahu, makna asli dari ayat di atas adalah “dan tuhanmu datang sedangkan malaikat dalam keadaan benar-benar bershof”.
Contoh lain:

جَاءَ الْقَاضِى نَفْسُهُ
(jaa`al qoodhi nafsuhu)
Hakim benar-benar datang
Kata نَفْسُ marfu dengan dhommah sebagai taukid.

Pembagian Taukid
Kata taukid terbagi menjadi 2, taukid lafdzi dan ma’nawi.
Taukid lafdzi adalah taukid yang diketahui dengan adanya tambahan lafad yang sama dengan yang kata yang ingin ditekankan.
Contoh:

جَاءَ مُحَمَّدٌ مُحَمَّدٌ
(jaa`a muhammadun muhammadun)
Muhammad benar-benar datang
Kata مُحَمَّدٌ yang terakhir, marfu dengan dhommah sebagai taukid.

جَاءَ أَتَى مُحَمَّدٌ
(jaa`a ataa muhammadun)
Muhammad benar-benar datang
Kata kerja أَتَى sebagai taukid.

Adapun taukid ma’nawi adalah taukid yang diketahui dengan adanya penggunaan lafadz-lafadz taukid, seperti:


1. اَلنَّفْسُ (an-nafsu)
Contoh:

قَابَلْتُ أَمِيْرَ نَفْسَهُ
(qoobaltu amiiro nafsahu)
Aku benar-benar bertemu presiden
Kata نَفْسَ , manshub dengan fathan sebagai taukid.

2. اَلْعَيْنُ (al-‘ainu)
Contoh :

جَاءَ الْحَاكِمُ عَيْنُهُ
(jaa`al hakiimu ‘ainuhu)
Pak hakim benar-benar datang
Kata عَيْن , marfu dengan dhommah sebagai taukid.

3. كِلاَ (kilaa, digunakan untuk 2 orang laki-laki)
Contoh:

عُثْمَانُ وَ عَلِيٌّ كِلاَهُمَا فِي الْجَنَّةِ 
(Utsmaanu wa ‘aliyyun kilaahuma fil jannati)
Utsmaan dan Ali, keduanya benar-benar di dalam surga
Kata كِلاَ sebagai taukid.

4. كِلْتَا (kilta, digunakan untuk 2 orang perempuan)
Contoh:

جَائَتْ اِمْرَأََتَانِ كِلْتَاهُمَا
(jaa`at imroataani kiltaahuma)
Dua orang perempuaan benar-benar datang
Kata كِلْتَا sebagai taukid.

5. كُلُّ (kullu)
Contoh:

اَلْحَيَاءُ كُلُّهُ خَيْرٌ
(alhayaa`u kulluhu khoirun)
Malu itu seluruhnya baik
Kata كُلُّهُ sebagai taukid.

6. جَمِيْعُ (jamii’’u)
Contoh:

رَجَعَ الطُّلاَّبُ جَمِيْعُهُمْ
(roja’a atthullaabu jamii’uhu)
Para murid, semuanya kembali.

7. عَامَّةُ (‘aammatu)
Contoh:

اَحْسَنْتَ اِلَى الْفُقَرَاءِ عَامَّتِهِمْ
(ahsanta ilal fuqoroo`I ‘aammatihim)
Kamu sangat baik kepada para fakir seluruhnya.

Catatan
Dari keseluruhan lafadz taukid ini, maka setelah taukid, harus ditambahkan dhomir, yang kembali kepada kata yang ingin ditekankan. Terlihat pada contoh-contoh di atas, setelah lafadz taukid, ada dhomir yang mengikutinya.

Demikian pembahasan mengenai taukid dan tawabi, semoga dapat dimengerti.

Comments (0)

Posting Komentar