Maf’ul Ma’ah (اَلْمَفْعُوْلُ مَعَهُ)
Maf’ul Ma’ah adalah isim dalam keadaan manshub yang terletak
setelah huruf WAU (و). Dan bermakna
bersama (مَعَ) yang menunjukkan suatu kebersamaan.
Contohnya:
سِرْتُ وَالْجَبَلَ
(sirtu wal jabala)
Aku berjalan bersama gunung.
Pada kata الْجَبَلَ dalam
keadaan manshub dengan berharokat fathah karena merupakan isim mufrod, sebagai maf’ul ma’ah.
جَاءَ عُمَرُ وَغُرُوْبَ الشَّمْسِ (Jaa a ‘umaru wa guruubasy-syamsi)
Aku berjalan bersama dengan tenggelamnya matahari
Pada kata
غُرُوْبَ manshub
dengan harokat fathah karena
isim mufrod, sebagai maf’ul ma’ah
Hal dasar yang perlu diketahui mengenai maf’ul ma’ah
- 1. Maf’ul ma’ah terletak
langsung setelah huruf WAU yang disebut dengan WAU ma’iyyah
- 2. WAU ma’ah menunjukkan suatu
kebersamaan, adapun WAU Athof menunjukkan kata penghubung
Contoh:
جَاءَ مُحَمَّدٌ وَحَسَنٌ (Jaa a Muhammadun wa Hasanun)
Muhammad dan Hasan telah datang
Pada
kalimat di atas, huruf WAU merupakan WAU Athof bukan WAU Ma’iyyah. Karena
setelah huruf WAU, kata وَحَسَنٌ tidak manshub dan menunjukkan kata penghubung
جَاءَ مُحَمَّدٌ وَطُلُوْعَ الشَّمْسِ (Jaa a Muhammadun wa thuluu’asy-syamsi)
Muhammad datang bersamaan dengan terbitnya
matahari
Pada kalimat di atas, WAU tersebut
berfungsi sebagai WAU Ma’iyyah
Lalu
bagaimana cara membedakannya?
Kaidahnya,
jika terdapat
isim setelah WAU Athof, maka
I’rob isim tersebut mengikuti I’rob
isim sebelumnya. Adapun jika isim tersebut setelah WAU Ma’iyyah, maka isimnya
harus dalam keadaan Manshub
Tapi bagaimana jika isim sebelumnya yang diathofi itu juga
dalam keadaan manshub?
Maka lihat makna dari kalimat tersebut. Jika maksud
penggunaan itu adalah penghubung, maka WAU tersebut WAU Athof. Sedangkan jika
maknanya adalah kebersamaan, ia adalah WAU Ma’iyyah.
Latihan: Tentukan Maf’ul
Ma’ah dari kalimat berikut!
1. جَاءَ الرَّجُلُ
وَزَوْجَتُهُ وَغُرُوْبَ الشَّمْسِ
2. اِِسْتَيْقَظْتُ
وَتَغْرِيْدَ الطُّيُوْرِ
3. سِرْتُ وَالنِّيْلَ
4. قَرَأْْتُ
القُرْءَانَ وَالْمِصْبَاحَ
5. رَجَعَ الْقَوْمُ
وَطُلُوْعَ الْفَجْرِ
hmm i like that :)