Laman

Ushul fiqih1 : Pendahuluan ushul fiqih

Posted on | By Ryper | In

Ushul fiqih merupakan ilmu yang sangat bermanfaat bagi seorang muslim, di dalam memahami dan mengambil kesimpulan dari suatu ayat dan hadist Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ilmu ini membahas mengenai dalil-dalil ijmali baik dari al-qur’an atau hadist, bagaimana cara pengambilan kesimpulan hukum dan maksud dari dalil-dalil tersebut, begitu pula ilmu ini membahas tentang cara mentarjih (merojihkan) suatu hukum dan cara berfatwa.

Sehingga dari hal ini, ushul fiqih merupakan syarat yang harus dikuasai seseorang untuk dapat berfatwa dan menentukan suatu hukum.

Ketika seseorang telah memahami ilmu ini, ia akan memahami dan menimbang, perkataan siapakah yang seseuai dengan al-qur’an dan hadist. Karena seperti yang kita ketahui, banyak sekali perselisihan para ulama bahkan para imam dalam masalah fiqih, sehingga untuk dapat merojihkan atau menentukan manakah yang sesuai, salah satunya dengan mempelajari ilmu ushul fiqih.

Bahasa Arab 20 : Rangkuman fi’il-fi’il

Posted on | By Ryper | In

Fi'il adalah kata yang mempunyai makna dan terikat dengan waktu


Pembagian fi'il menurut waktunya

  • Fi'il madhi
    Fi'il yang menunjukkan waktu lampau,
    contoh : خَلَقَ


  • Fi'il mudhori
    Fi'il yang menunjukkan waktu sekarang atau akan datang,
    contoh : يَخْلُقُ


  • Fi'il amr
    Fi'il yang menunjukkan tuntutan suatu perbuatan (kata perintah),
    contoh: اُخْلُقُ


Bahasa Arab 19 : Isim nakiroh dan ma'rifat

Posted on | By Ryper | In

Ada satu pembahasan mengenai isim yang terlewatkan (tak kira sudah dibahas), yakni mengenai pembagian isim menurut ta’yinnya, yakni

- Isim nakiroh
- Isim ma’rifat

Isim nakiroh adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang umum, yang belum jelas maksud yang diinginkan.
Contoh :

مُسْلِمٌ = muslim

Isim di atas, menurut bahasa arab adalah kata yang umum, karena belum menjelaskan “muslim yang mana yang dimaksud”

Bahasa Arab 18 : Rangkuman mengenai Isim

Posted on | By Ryper | In

Isim adalah kata yang mempunyai makna namun tidak terikat dengan waktu

Jenis-jenis isim menurut gender :

Isim mudzakkar
Adalah isim yang menunjukkan laki-laki, baik hakiki atau majazi.
Contoh : أَبٌ = bapak

Isim muannats
Adalah isim yang menunjukkan perempuan, baik hakiki atau majazi,
Contoh : أُمٌ = ibu

Jenis-jenis isim menurut ta’yinnya (pembahasan menyusul)

Isim nakiroh
Adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang umum,
Contoh : مُسْلِمٌ = muslim

Bahasa Arab 17 : Mabninya FI’il

Posted on | By Ryper | In

Fi’il-fi’il yang mabni ada 3, yakni

- Fi’il Madhi

- Fi’il Amr

- Fi’il mudhori yang bersambung dengan nun (yang menunjukkan perempuan) dan nun taukid (menunjukkan penegasan)

Tanda-tanda mabninya fi’il dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Mabni dengan dhommah (مَبْنِيٌ عَلَى الضَّمَّةِ)

Contoh :

كَتَبُوا (katabuu)


Ushul Tafsir 3 : Kesimpulan hukum diambil dari umumnya lafadz bukan dari sebab turunnya yang bersifat khusus

Posted on | By Ryper | In

Ayat di dalam al-qur’an ada yang mempunyai asbabul nuzul dan ada yang tidak, dimana jumlah ayat yang tidak mempunyai asbabul nuzul lebih banyak, namun ketika ingin mencari makna dan kesimpulan ayat, hendaknya dengan melihat terhadap keumuman lafadz, maksud dari ayat bukan dari sebab diturunnya ayat. Lantas apa gunanya mengetahui asbabul nuzul suatu ayat??

Syaikh As-sa’di mengatakan bahwa, kaidah ini, dengan mengambil kesimpulan dari suatu ayat dengan melihat keumuman dari ayat bukan dari sebab turunnya suatu ayat, merupakan kaidah yang sangat bermanfaat. Ketika seseorang menguasai kaidah ini, niscaya akan bertambah padanya ilmu dan kebaikan yang banyak, namun jika tidak maka ia akan terjatuh kepada kesalahan dan kerancuan.

Bahasa Arab 16 : Mu’robnya Fi’il

Posted on | By Ryper | In

Sebagaimana isim, fi’il pun mempunyai tanda-tanda I’rob, sebagaimana pada gambar berikut.

Photobucket

Diantara fi’il-fi’il yang ada, fi’il yang mu’rob hanyalah fi’il mudhori yang tidak bersambung dengan nun yang menunjukkan perempuan dan nun taukid, adapun selain hal tersebut adalah mabni.

Bahasa Arab 15 : Pembagian fi’il menurut bangunannya

Posted on | By Ryper | In

Perhatikan gambar berikut :

Photobucket

Fi’il menurut bangunannya terdiri dari 2, yaitu :

 - Fi’il shohih (اَلْفِعْلُ الصَّحِيْحُ)
Adalah fi’il yang susunan hurufnya terdiri dari huruf selain dari huruf illat (ا,و,ي)

Sejarah Asal Mula Ilmu Nahwu

Posted on | By Ryper | In

Seperti halnya bahasa-bahasa yang lain, Bahasa Arab mempunyai kaidah-kaidah tersendiri di dalam mengungkapkan atau menuliskan sesuatu hal, baik berupa komunikasi atau informasi. Lalu, bagaimana sebenarnya awal mula terbentuknya kaidah-kaidah ini, dan kenapa dikatakan dengan istilah nahwu? simak artikel berikut.

Pada jaman Jahiliyyah, kebiasaan orang-orang Arab ketika mereka berucap atau berkomunikasi dengan orang lain, mereka melakukannya dengan tabiat masing-masing, dan lafazh-lafazh yang muncul, terbentuk dengan peraturan yang telah ditetapkan mereka, di mana para junior belajar kepada senior, para anak belajar bahasa dari orang tuanya dan seterusnya. Namun ketika islam datang dan menyebar ke negeri Persia dan Romawi, terjadinya pernikahan orang Arab dengan orang non Arab, serta terjadi perdagangan dan pendidikan, menjadikan Bahasa Arab bercampur baur dengan bahasa non Arab. Orang yang fasih bahasanya menjadi jelek dan banyak terjadi salah ucap, sehingga keindahan Bahasa Arab menjadi hilang.

Bahasa Arab 14 : pembagian fi'il menurut susunannya

Posted on | By Ryper | In

Fi’il menurut susunannya terbagi menjadi 4, yakni :
- Fi’il tsulasi mujarrod
- Fi’il tsulatsi maziid
- Fi’il ruba’I mujarrod
- Fi’il ruba’I maziid

Adapun fi’il mujarrod (الْفِعْلُ المُجَرَّدُ) adalah fi’il yang keseluruhannya adalah huruf asli.

Contoh tsulatsi (ثُلاَثِي)

مَنَعَ (mana’a)=melarang

فَرِحَ  (faroha)=gembira

حَسُنَ (hasuna)=bagus

Ushul Tafsir 2: Metode memahami Al-qur'an

Posted on | By Ryper | In

Untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, pastinya ditempuh dengan menelurusi jalan-jalannya, yang tidak lain adalah pintu-pintu keberhasilan itu sendiri. Orang yang ingin menjadi dokter spesialis, maka ia harus memasuki pintu kedokteran, begitu pula ketika ia ingin sukses dalam usahanya, hendaknya ia mengetahui pintu-pintu yang dapat menunjukinya jalan kesuksesan. Allah ta’ala berfirman

وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya, dan bertaqwalah kepada Allah agar kalian termasuk orang-orang yang beruntung”.( Al Baqoroh : 189 )

Syaikh Abdurrahman As-sa’di memaknai rumah disini dengan kata yang umum, yang mencakup segala hal yang diinginkan oleh manusia, sehingga tidak ada hal yang dapat mengantarkan seseorang untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, melainkan melalui pintu-pintu tersebut, yang tentunya dirahmati oleh Allah ta’ala. Dan ketika seseorang yang menempuh suatu jalan dan memasuki pintu-pintu yang mengantarkan pada sesuatu yang diinginkan, maka ia pasti akan berhasil dan sukses.

Ushul Tafsir 1 : Pendahuluan Ushul Tafsir

Posted on | By Ryper | In

Salah satu ilmu yang harus dipahami oleh seorang hamba Allah, seorang yang menganggap dirinya adalah seorang muslim, seorang yang meyakini kebenaran al-qur’an adalah ilmu ushul tafsir.

Ilmu ini mempunyai kedudukan yang sangat agung disisi Allah ta’ala, dan mempunyai manfaat yang sangat banyak, yang dapat membantu seorang hamba untuk dapat merenungkan firman-firman Allah ta’ala dan mentadaburinya, sehingga diharapkan dengan mempelajari ilmu ini, ia akan senantiasa berada dalam hidayah Allah ta’ala.
Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ُُُخَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآَنَ وَعَلَّمَه

“sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-qur’an dan mengajarkannya”

Kosakata 6

Posted on | By Ryper | In

كَرُمَ         (karuma)=(Mulia)

كَمُلَ         (kamula)=(Sempurna)


رَزَقَ        (rozaqo)=(Rizki)


سَبَقَ        (sabaqo)=(Mendahului)


نَجَحَ        (najaha)=(Lulus)


رَبَحَ         (robaha)=(Beruntung)


عَبَدَ         ('abada)=(Ibadah)

Tips Mempelajari Bahasa Arab

Posted on | By Ryper | In

Kebanyakan orang merasa bahwa mempelajari bahasa arab itu sangat sulit, mereka sudah mengikuti kursus bahasa arab berkali-kali, akan tetapi mereka masih saja tidak bisa menguasai bahasa arab, yang akhirnya mereka beranggapan “belajar bahasa arab sangatlah sulit”. Sebenarnya apa yang membuat orang merasa sulit untuk mempelajari bahasa arab, bukankah Allah telah mengatakan bahwa agama ini sangat mudah untuk dipelajari?? Lantas kenapa mereka tetap saja tidak bisa menguasai bahasa arab?? jawabannya, karena mereka tidak mengetahui caranya…

Berikut ini adalah tips-tips bagi yang ingin mempelajari bahasa arab dengan mudah dan cepat.. : )

Kosakata 5

Posted on | By Ryper | In

حَسُنَ      (hasuna)=(Baik)

بَعُدَ         (bauda)=(Jauh)

قَرُبَ       (qoruba)= (Dekat)

جَمُلَ       (jamula)= (Bagus)

شَرُفَ     (syarufa)= (Mulia)

جَهَدَ        (jahada)= (Bersungguh2)

Kosakata 4

Posted on | By Ryper | In

اَلنَّبَأُ           (annaba)= (Berita)

قَلْبٌ           (qolbun)= (Hati)

يُسْرٌ           (yusrun)= (Kemudahan)

سَهْلٌ          (sahlun)= (Kemudahan)

اِمْتِحَانٌ       (imtihaanun)= (Ujian)

Kosakata 3

Posted on | By Ryper | In

نَفْسٌ            (nafsun)= (Jiwa)

اَلْمَاءُ           (al-maa u) (Air)

حَارٌّ           (haarrun)= (Panas)

ضَعِيْفٌ       (dhoiifun)= (Lemah)

قَلِيْلٌ            (qoliilun)= (Sedikit)

اَلصَّافِي       (asshoofii)= (Jernih)

قَاعِدٌ           (qoo'idun)= (Duduk)

Bahasa Arab 13 : Fi’il laazim dan fi’il Muta’addi

Posted on | By Ryper | In

Pelajaran sebelumnya kita membahas fi’il dipandang dari sudut subjeknya.
Adapun fi’il menurut objeknya juga terbagi menjadi 2, yaitu :

- Fii’il laazim          (الْفِعْلُ اللَّازِمُ)
- Fi’il muta’addi     (الْفِعْلُ الْمُتَعَدِّى)

1. Fi’il laazim

Adalah fi’il yang tidak membutuhkan objek.

Contoh :

قَامَ        (qooma)=berdiri

حَضَرَ   (hadoro)=hadir

جَلَسَ    (jalasa)=duduk

Contoh dalam kalimat :

Bahasa Arab 12 : Fi’il majhul dan ma’lum

Posted on | By Ryper | In

Pada pembelajaran yang lalu, kita telah membahas pembagian fi’il menurut waktunya, sekarang kita akan membahas pembagian fi’il menurut subjeknya.

Fi’il menurut subjeknya (فاعل), terbagi menjadi 2, yaitu:

- Fi’il ma’lum
- Fi’il majhul

Fi’il ma’lum (اَلْفِعْلُ المَعْلُوْمُ) adalah fi’il yang disebutkan failnya. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini bisa disebut “kata kerja aktif”.

Contoh :

كَتَبَ    (kataba)=menulis

قَتَلَ     (qotala)=membunuh

فَتَحَ     (fataha)=membuka

Bahasa Arab 11 : Pembahasan mengenai Fi’il

Posted on | By Ryper | In

Setelah kita membahas tentang isim, pada kesempatan ini kita mencoba untuk membahas mengenai fi’il.
Pada awal pelajaran yang lalu, kita ketahui bahwa fi’il adalah suatu kata yang mempunyai makna yang berkaitan dengan waktu. Perbedaannya dengan isim adalah pada sisi waktunya.

Fi’il terbagi menjadi 3, yaitu :

- Fi’il madhi       (الفعل الماضي)
- Fi’il mudhori    (الفعل المضارع)
- Fi’il amr          (فعل الأمر)

Fi’il madhi

Fi’il madhi adalah fi’il yang menunjukkan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu lampau atau past tense di dalam bahasa inggris.

Contohnya :

Bahasa Arab 10 : Binaa nya Isim

Posted on | By Ryper | In

Bina adalah tetapnya keadaan akhir suatu kata.

Contoh :

هَذَا جَدِيْدٌ          (haadza jadiidun) = ini baru

قَرَأْتُ هَذَا              (qoro’tu haadza)= aku membaca ini

فِي هَذَا قِِصَصٌ   (fii haadza qishoshin)= dalam kisah ini

Dari contoh di atas, kata “haadza” tidak berubah sebagaimana halnya kata “rojulun” yang bisa menjadi “rojulin” atau “rojulan”. Hal ini dikarenakan kata “haadza” merupakan isim yang bina, atau dalam istilah lain disebut isim mabni.

Sehingga dari hal tersebut, kata “haadza” tidak berubah menjadi “haadzi” atau “haadzu” sebagaimana pada isim mu'rob, baik kata tersebut dalam keadaan marfu, mansub atau majrur.

Tanda binanya isim terbagi menjadi 4:

Bahasa Arab 9 : Asma'ul Khomsah dan I'rob Isim

Posted on | By Ryper | In

Asmaa’ul khomsah dan I’rob isim

Diantara isim-isim yang ada, terdapat isim yang dinamakan dengan asma’ul khomsah, yakni isim-isim yang lima yang berbeda dengan isim-isim lainnya, isim-isim tersebut adalah

Photobucket

ابو       (abuu)=(bapak)

اخو      (akhuu)=(saudara)

فو        (fuu)= (mulut)

حمو     (hamu)=(ipar)

ذو       (dzuu)=(memiliki)

Bahasa Arab 8 : Isim maqsur, isim mankus dan isim laa yanshorif

Posted on | By Ryper | In

1. Isim maqsur adalah isim yang berakhiran alif lazimah atau alif bengkok (dalam istilah orang jawa) yang huruf sebelum alif difathah.

Contoh :

مُوْسَى (muusa) = musa

مُصْطَفَى (mushtofa) = yang terpilih

Dari kata di atas, mempunyai akhiran yang disebut dengan alif lazimah atau alif bengkok yang biasa disebut orang jawa.

Sehingga ketika menemukan kata dengan akhiran alif bengkok serta huruf sebelum alif bengkok tersebut di fathah, maka kata tersebut adalah isim maqsur



2. Isim mankus adalah isim yang berakhiran ya lazimah yang huruf sebelumnya di kasroh.

Contoh :

Bahasa Arab 7 : Pembahasan mufrod, mutsanna dan jama'

Posted on | By Ryper | In

A. Isim mufrod

Adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang satu atau kata tunggal

Contoh :

مُؤْمِنٌ (mu’minun) = seorang lmukmin

مُؤْمِنَةٌ(mu’minatun) = seorang mukminah

B. Mutsanna

Adalah isim yang menunjukkan bilangan dua atau dobel.

Contoh :

مُؤْْمِنَانِ/ مُؤْْمِنَيْنِ       (mu’minaani/mu’minaini) = dua orang mukmin

مُؤْمِنَتَانِ/ مُؤْمِنَتَيْن   (mu’minataani/mu’minataini) =dua orang mukminah

Kosakata 2

Posted on | By Ryper | In

لَيْلٌ       (lailun)=(Malam)

اَلنَّهَارُ     (annahaaru)=(Siang)

صَبَاحٌ     (shobaahun)=(Subuh)

مَسَاءٌ      (masaaun) (Sore)

سَنَةٌ        (sanatun)=(Tahun)

أُسْبُوْعٌ     (usbuu'un)= (1 minggu)

Kosakata 1

Posted on | By Ryper | In

Penolong                           نَاصِرٌ (naashirun)

Kata                                  كَلِمَة (kalimatun)

Huruf                                 حَرْفٌ (harfun)

Ini                                     هَذَا (haadza)

Orang yang berilmu           اَلْعَالِمُ (al-'aalimu)

Guru                                 اَلْمُدَرِّسُ (al-mudarrisu)

Bahasa Arab 6 : Isim mudzakkar dan isim muannats

Posted on | By Ryper | In

Pembahasan mengenai isim mudzakkar (مُذَكَّر) dan muannats مُؤَنَّث

1.    Isim mudzakkar adalah isim yang menunjukkan laki-laki.

        Isim mudzakkar terbagi dua

        -    Mudzakkar haqiqi (مذكر حقيقي) yakni mudzakkar yang menunjukkan manusia dan hewan.
      
                Contoh :

                أَبٌ    (abun) = bapak

                أَسَدٌ   (asadun) = singa

       -    Mudzakkar majazi (مذكر مجازي) yakni mudzakkar yang tidak menunjukkan manusia dan hewan.

                Contoh :

                بَيْتٌ    (baitun) = rumah

                إِنَاءٌ    (inaaun) = bejana

Bahasa Arab 5 : Pembahasan mengenai Jumlah

Posted on | By Ryper | In

Jumlah dalam bahasa arab berarti "kalimat" di dalam bahasa Indonesia, yakni kalimat yang mempunyai faidah sempurna.

Contoh :

آمَنْتُ بِاللهِ                      (aamantu billah) = Aku beriman kepada Allah

أَعْطَي مُحَمَّداً لَبَننًا       (u"thi muhammadan labanan)  = Aku memberi Muhammad susu

Sehingga dari kalimat di atas, yang mempunyai predikat dan objek disebut juga dengan jumlah mufidah (جملة مفيدة)atau kalimat sempurna.

Jumlah mufidah atau kalimat sempurna di dalam bahasa arab terbagi menjadi dua, yaitu jumlah ismiyyah dan jumlah fi’liyyah

1.    Jumlah ismiyyah adalah jumlah yang awal katanya berupa isim.

Contoh :

مُحَمَّدٌ نَبِيٌٌّ                 (muhammadun nabiyyun) = Muhammad adalah seorang nabi

اَلأُسْتَاذُُ مَرِيْضٌ     (al-ustaadzu mariidhun) = ustadz itu sakit

Bahasa Arab 4 : Huruf dan Isim Dhomir

Posted on | By Ryper | In

Al-harfu (huruf) adalah kata yang mempunyai makna jika bergandengan dengan kata yang lainnya.

Contoh :
Kata مِنْ (dari) tidak akan bermakna atau tidak mempunyai arti jika bersendirian, dari mana?? Maksud dari kata tidak jelas, akan tetapi jika ditambah kata lain seperti مِنَ البَيْتِ (dari rumah), kata menjadi bermakna .

Begitu juga kata فِي (di dalam), tidak akan bermakna jika tidak ditambah dengan kata yang lainnya. Hal ini berbeda dengan isim dan fi’il yang maknanya bisa kita pahami walaupun tanpa tambahan kata yang lain. Sehingga, ketika menemukan suatu kata yang maknanya tidak bisa dipahami, maka ketahuilah kata itu merupakan huruf.

Bentuk dan jenis huruf bermacam-macam, ada yang disebut dengan huruf mabani dan ada yang disebut dengan huruf ma’ani.

Bahasa Arab 3 : Fi'il dan Ciri-cirinya

Posted on | By Ryper | In

Pembahasan mengenai Fi’il dan ciri-cirinya
Fi’il adalah kata yang menunjukkan makna, namun berkaitan dengan waktu.

Contoh :
ضَرَبَ  : (Dhoroba) memukul           ذَهَبَ   : (Dzahaba) pergi               أَرْسَلَ   : (Arsala) mengutus
خَلَقَ    : (Kholaqo) mencipta           قَتَلَ     : (Qotala) membunuh          شَرِبَ  : (Syaroba) minum

Dari contoh di atas, Fi’il merupakan kata yang menunjukkan suatu perkerjaan. di dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan kata kerja.
Untuk mengetahui suatu kata adalah Fi’il, dapat diketahui dengan ciri-ciri yang ada pada Fi’il.


Diantaranya :
1. Terletak setelah huruf قَدْ (qod) = sungguh

Contoh :

قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الغَيِّ

Artinya : Sungguh telah jelas antara jalan yang benar dan sesat (al-baqoroh : 256)

Kata تَبَيَّنَ (tabayyana) merupakan Fi’il karena terletak setelah huruf (qod) قَدْ

Bahasa Arab 2 : Pengenalan Isim dan Tanda-tandanya

Posted on | By Ryper | In

Kata di dalam bahasa arab terbagi menjadi 3 :
- Isim
- Fi’il
- Huruf

Pada pelajaran kedua ini, kita hanya membahas isim terlebih dahulu.

Pengertian isim

Isim adalah kata yang bermakna namun tidak terikat dengan waktu.

Contoh :
دِيْنٌ        : agama          بَيْتٌ           : rumah         دَيْنٌ     : hutang
قَلَمٌ         : pena            بَابٌ           : pintu         شَجَرَةٌ           : pohon


Dengan melihat contoh di atas, dapat kita katakan bahwa isim merupakan kata benda menurut bahasa Indonesia.


Di dalam bahasa arab, kita dapat mengetahui suatu kata disebut sebagai isim dengan mengetahui ciri-cirinya.

Diantara ciri-ciri isim adalah

Bahasa Arab 1 : Pengenalan Ilmu Nahwu dan Shorof

Posted on | By Ryper | In

Di dalam bahasa arab, ada istilah yang disebut dengan nahwu dan shorof.

Yang dimaksud dengan ilmu nahwu adalah ilmu yang mempelajari kaedah-kaedah mengenai perubahan keadaan suatu kata, dimana biasanya perubahan ini bisa berupa harokat akhir suatu kata atau bentuk akhir dari suatu kata.

Contoh Perubahan harokat akhir suatu kata :

جَاءَ رَجُلٌ Seorang laki-laki datang

رَأَيْتُ رَجُلاً Aku melihat seorang laki-laki

مَرَرْتُ بِرَجُلٍ Aku bertemu dengan seorang laki-laki

Dari contoh di atas, terlihat perubahan harokat akhir huruf ل (lam) dimana perubahan ini tergantung dari susunan atau keadaan kata pada kalimat.


Contoh perubahan bentuk akhir suatu kata:

جَاءَ الْمُسْلِمُوْنَ Para kaum muslimin datang

رَأَيْتُ الْمُسْلِمِيْنَ Aku melihat para kaum muslimin

مَرَرْتُ بِالْكَافِرَيْنِ Aku berpapasan dengan 2 orang kafir